Kota
Majalengka yang selama ini dikenal dengan julukan Kota Pensiunan, dalam lima
tahun terakhir mulai memiliki magnet sebagai daerah tujuan wisata minat khusus.
Selain gedung-gedung tua peninggalan tuan tanah dan perkebunan tebu,
pabrik-pabrik kecap tradisional yang hingga kini masih bertahan, juga menjadi
salah satu tujuan berwisata. Tak lengkap rasanya jika berwisata atau berkujug
ke Majalengka tanpa membawa buah tangan. Di Kota Majalengka ini memiliki oleh-oleh yang melegendaris yaitu kecap. Ya, kecap asli Majalengka. Demikian orang menyebutnya.
ke Majalengka tanpa membawa buah tangan. Di Kota Majalengka ini memiliki oleh-oleh yang melegendaris yaitu kecap. Ya, kecap asli Majalengka. Demikian orang menyebutnya.
Kecap di
kota Majalengka cukup melegenda, karena usianya yang sudah puluhan tahun diproduksi
secara tradisional dan pengerjaanyapun masih manual. Selain itu, cita rasa
kecap juga benar-benar khas dan tidak menggunakan pengawet. Di Kabupaten
Majalengka terdapat puluhan pabrik kecap berbagai Merk dari industri rumahan,
yang berkembang sejak puluhan tahun lalu, cuma disayangkan karena berbagai
faktor terutama harga-harga bahan dasar pembuat kecap yang makin mahal dan
tidak mampu bersaing dengan kecap produksi perusahaan, industry rumahan kecap
di Majalengka kini bisa dihitung dengan jari. Banyak yang gulung tikar, dan
yang bertahan sekarang cuma yang sudah punya nama seperti, Maja Menjangan, Cap
Segitiga, Cap Matahari (Tjoen Teng), Ban Bersayap dan Cap Sate (Anton) dan juga
beberapa merk lainnya. Sampai saat ini produksi kecap dari perusaahan tadi
masih tetap eksis ditengah serbuan produk kecap luar daerah yang lebih besar
dan bermodal besar. Pada prosesnya tetap mempertahankan cara cara yang lama
digunakan bertahun-tahun untuk mempertahankan citarasa yang khas dan unik dari kecap asli Majalengka yang mempunyai
segmen pasar tersendiri.
Dari
beberapa merek kecap tersebut ada 3 pelopor pembuatan industri kecap di
Majalegka yang tidak bisa di lupakan begitu saja dan masih mampu bertahan dalam
dalam persaingan diantaranya
Adalah
TJia Tjuen Teng pada tahun 1920 memulai merintis usaha pembuatan kecap dibantu
saudaranya dan warga setempat dijalan Raya Barat (Jl.Kh Abdul Halim)(tetanggaan
ama gedong jangkung) Majalengka , kecap yang mengusung logo “Matahari”
ini menampilkan citarasa yang khas yang berbeda dengan kecap
kecap yang ada saat itu bahkan sampai
saat ini masih menjadi ikon khasnya rasa kecap asli Majalengka. Produksi kecap
cap tjunteng ini masih tetap dijalankan oleh keturunannya di daerah Ciputis
kadipaten.
Kecap cap Maja Menjangan (MM) merupakan kecap paling
tua di Majalengka yang didirikan oleh warga pribumi. Diproduksi pada 1940, oleh
seseorang bernama H Saad Wangsadidjaja. Dari tangan H Saad itulah, kecap Maja
Menjangan (MM) hingga kini masih terus bertahan dan disukai masyarakat. Untuk
ingin tahu bagaimana proses pembuatan dan ingin membelinya bisa datang ke Jl.
Suha No.209&204 Majalengka, Telp: (0233) 281580
Sementara kecap cap Segi Tiga mulai diproduksi pada
1958. Ketika itu ada tiga orang pemerakarsa terciptanya kecap cap Segi Tiga.
Mereka adalah H Lukman, Endek, dan Aman. Dari tiga orang itulah kemudian
tercetus merek Segi Tiga. Untuk ingin tahu bagaimana proses pembuatan dan ingin
membelinya bias datang ke Jl. Raya Tonjong No.12 Majalengka, Telp: (0233)
283111
Bahkan untuk api sekali pun masih menggunakan kayu bakar. Demikian dengan
wadah tempat menyimpan kecap yang sudah jadi maupun saat penyaringan dan
fermentasi, wadah terbuat dari kayu jati yang dibentuk menyerupai ember.
Sementara untuk mengeringkan kedelai, sinar matahari merupakan andalan. Tak
heran, cuaca sangat menentukan produksi kecap di Majalengka. Sebab jika mendung
atau hujan, penjemuran kedelai akan memakan waktu, yang pada akhirnya
mengganggu produksi.
Kecap-kecap
tersebut dikemas dalam botol bir dengan berbagai ukuran. Ada isi 140 mililiter
(ml), 250 ml, 300 ml, 500 ml, dan 600 ml. Harga yang ditawarkan bervariasi,
mulai Rp 5.000 hingga Rp 20.000 per botol. Harapannya semoga semoga industry
kecap di majalengka bisa berkembang pesat lagi dan mampu bersaing dengan kecap
produksi perusahaaan supaya bisa mengulang masa ke emasannya seperti di tahun
80 han amin..
Sekian
dan Terima kasih
wassalamualaikum wr wb









Tidak ada komentar:
Posting Komentar