Selasa, 30 Mei 2017

PRODUK KECAP MAJALENGKA

assalamualaikum wr wb
Kota Majalengka yang selama ini dikenal dengan julukan Kota Pensiunan, dalam lima tahun terakhir mulai memiliki magnet sebagai daerah tujuan wisata minat khusus. Selain gedung-gedung tua peninggalan tuan tanah dan perkebunan tebu, pabrik-pabrik kecap tradisional yang hingga kini masih bertahan, juga menjadi salah satu tujuan berwisata. Tak lengkap rasanya jika berwisata atau berkujug
ke Majalengka tanpa membawa buah tangan. Di Kota Majalengka ini memiliki oleh-oleh yang melegendaris yaitu kecap. Ya, kecap asli Majalengka. Demikian orang menyebutnya.
Kecap di kota Majalengka cukup melegenda, karena usianya yang sudah puluhan tahun diproduksi secara tradisional dan pengerjaanyapun masih manual. Selain itu, cita rasa kecap juga benar-benar khas dan tidak menggunakan pengawet. Di Kabupaten Majalengka terdapat puluhan pabrik kecap berbagai Merk dari industri rumahan, yang berkembang sejak puluhan tahun lalu, cuma disayangkan karena berbagai faktor terutama harga-harga bahan dasar pembuat kecap yang makin mahal dan tidak mampu bersaing dengan kecap produksi perusahaan, industry rumahan kecap di Majalengka kini bisa dihitung dengan jari. Banyak yang gulung tikar, dan yang bertahan sekarang cuma yang sudah punya nama seperti, Maja Menjangan, Cap Segitiga, Cap Matahari (Tjoen Teng), Ban Bersayap dan Cap Sate (Anton) dan juga beberapa merk lainnya. Sampai saat ini produksi kecap dari perusaahan tadi masih tetap eksis ditengah serbuan produk kecap luar daerah yang lebih besar dan bermodal besar.  Pada prosesnya  tetap mempertahankan cara cara yang lama digunakan bertahun-tahun  untuk mempertahankan  citarasa yang khas dan unik  dari kecap asli Majalengka yang mempunyai segmen pasar tersendiri.
Dari beberapa merek kecap tersebut ada 3 pelopor pembuatan industri kecap di Majalegka yang tidak bisa di lupakan begitu saja dan masih mampu bertahan dalam dalam persaingan diantaranya
Adalah TJia Tjuen Teng pada tahun 1920 memulai merintis usaha pembuatan kecap dibantu saudaranya dan warga setempat dijalan Raya Barat (Jl.Kh Abdul Halim)(tetanggaan ama gedong jangkung) Majalengka , kecap yang mengusung logo “Matahari” ini  menampilkan  citarasa yang khas yang berbeda dengan kecap kecap yang ada saat itu  bahkan sampai saat ini masih menjadi ikon khasnya rasa kecap asli Majalengka. Produksi kecap cap tjunteng ini masih tetap dijalankan oleh keturunannya di daerah Ciputis kadipaten.


Kecap cap Maja Menjangan (MM) merupakan kecap paling tua di Majalengka yang didirikan oleh warga pribumi. Diproduksi pada 1940, oleh seseorang bernama H Saad Wangsadidjaja. Dari tangan H Saad itulah, kecap Maja Menjangan (MM) hingga kini masih terus bertahan dan disukai masyarakat. Untuk ingin tahu bagaimana proses pembuatan dan ingin membelinya bisa datang ke Jl. Suha No.209&204 Majalengka, Telp: (0233) 281580

 


Sementara kecap cap Segi Tiga mulai diproduksi pada 1958. Ketika itu ada tiga orang pemerakarsa terciptanya kecap cap Segi Tiga. Mereka adalah H Lukman, Endek, dan Aman. Dari tiga orang itulah kemudian tercetus merek Segi Tiga. Untuk ingin tahu bagaimana proses pembuatan dan ingin membelinya bias datang ke Jl. Raya Tonjong No.12 Majalengka, Telp: (0233) 283111



Karena masih tradisional, proses pembuatan dua merek kecap asli Majalengka dilakukan secara manual. Tidak ada mesin yang membantu, hanya tangan para pegawai yang berperan.
Bahkan untuk api sekali pun masih menggunakan kayu bakar. Demikian dengan wadah tempat menyimpan kecap yang sudah jadi maupun saat penyaringan dan fermentasi, wadah terbuat dari kayu jati yang dibentuk menyerupai ember.
Sementara untuk mengeringkan kedelai, sinar matahari merupakan andalan. Tak heran, cuaca sangat menentukan produksi kecap di Majalengka. Sebab jika mendung atau hujan, penjemuran kedelai akan memakan waktu, yang pada akhirnya mengganggu produksi.
Kecap-kecap tersebut dikemas dalam botol bir dengan berbagai ukuran. Ada isi 140 mililiter (ml), 250 ml, 300 ml, 500 ml, dan 600 ml. Harga yang ditawarkan bervariasi, mulai Rp 5.000 hingga Rp 20.000 per botol. Harapannya semoga semoga industry kecap di majalengka bisa berkembang pesat lagi dan mampu bersaing dengan kecap produksi perusahaaan supaya bisa mengulang masa ke emasannya seperti di tahun 80 han amin..

Sekian dan Terima kasih

wassalamualaikum wr wb



Tidak ada komentar:

Posting Komentar